Selamat Datang Para Blogger

" Be Smart With My BLOG "

OTOMOTIF

SATRIA FU

Sebenarnya OTOMOTIFNET yakin mesin New FU150 tidak ada yang berubah kecuali rombakan desain dan sedikit penambahan fitur. Cover lampu, desain knalpot dan speedometer jadi poin paling dominan yang terlihat dari versi face lift Satria FU150 yang pertama kali diperkenalkan pada Jakarta Motor Cycle Show, akhir 2008 lalu. Detail perubahannya silahkan klik Profil.
Namun keyakinan OTOMOTIFNET tergoyahkan oleh perkataan salah satu petinggi PT Suzuki Indomobil Motor (SIM). “Pastinya ada beberapa ubahan,” promosi Edi Darmawan, Manager Marketing-Promotion & Dealer Dev. Section Head PT SIM.
Ups, beneran nih? Jangan-jangan performanya juga berbeda. Makanya tim tester OTOMOTIFNET tergerak untuk melakukan sesi test ride. Here’s the result!
Desain: **** (4 bintang)
Sudah pasti tampang depan Suzuki Satria FU150 ini dimensinya lebih lebar dari produk sebelumnya. Perubahan paling jelas tentunya ada pada desain cover lampu ini.
Seperti yang sudah dijelaskan pada tulisan Profil beberapa waktu yang lalu. Suzuki selalu memberikan sentuhan moge pada motor bebek termasuk untuk Satria F150 terbaru ini. “Desain headlamp diadaptasi dari Suzuki GSX 600,” lanjut Edi.
Bentuk segitiga dan stang kemudi juga tampil dengan finishing terbaru. Selain itu desain footpeg guard juga diubah dengan motif alumunium, dan jangan kaget bila menemukan grab bar dengan desain yang berbeda. Grab bar terbaru lebih lebar dan diklaim memudahkan kita saat hendak menggeser atau mengangkat motor.
Di balik visor di cover headlamp, desain spidometernya sama dengan keluaran sebelumnya. Namun punya NSSF150 tampak lebih elegan, karena lis RPM-meter dibuat model krom dan cover spidometer digitalnya yang bermotif. Tester OTOMOTIFNET memberikan 4 bintang untuk desain ala moge.
satria-fu-2Apakah mirip?

Fitur dan Teknologi: ***** (5 bintang)
Meski perubahan tidak terlalu banyak, namun ada beberapa fitur baru yang memberikan nilai tambah buat sosok Satria FU150 ini. Yang pertama selain speedometer ada lampu indikator Eco Riding Mode (ERM), yang berfungsi memberi info efisiensi BBM pada panel indikator di balik lampu.
Cara kerjanya, sensor indikator ini mengikuti putaran mesin. Bila putaran mesin ada di angka 4.500-5.000 rpm, maka indikator akan berkedip sebagai peringatan kalo sedotan bensin lebih boros. Jika putaran mesin menunjukkan angka di atas 5.500 rpm, lampu itu menyala konstan.
Perbedaan lain dengan versi sebelumnya terletak pada knalpot. Bukan hanya bentuknya yang trendy dengan desain hexagonal, tapi di knalpot baru ini juga dilengkapi dengan catalyst, sehingga emisi gas buang hasil pembakaran lebih ramah lingkungan dan melampaui standar EURO 2 yang diterapkan pemerintah. Ditambah teknologi klep DOHC, mesin tegak plus oil cooler, New FU150 layak menerima 5 bintang.
satria-fu-3 Knalpot bercatalyst Speedo dilengkapi light shifter
Performa: ***** (5 bintang)
Setali tiga uang alias sama saja dengan handling. Tidak ada perbedaan dengan pertama kali diluncurkan 4 tahun yang lalu. Mesin satu silinder 150cc, mengusung mesin DOHC dengan 4 katupnya mampu menghasilkan tenaga maksimum 16ps pada 9.500rpm dan torsi maksimum 12,7kgf-m di 8.500rpm yang disalurkan dengan transmisi 6 kecepatan.
Penambahan catalyst pada knalpot yang dikhawatirkan akan menurunkan performa, ternyata tidak terlalu berpengaruh. Tarikan tetap responsif di putaran bawah sampai atas. Buktinya saat diukur dengan alat ukur racelogic, untuk jarak tempuh 0-201 meter hanya perlu waktu 11,8 detik. Bahkan saat dicoba pada trek sepanjang 1,5 km, speedometer berhenti pada angka 120km/jam. Mantap! Tak salah bila lima bintang tetap diberikan untuk sang Hyper Underbone
Data Tes Akselerasi
0-201 meter : 11,8 dtk
0-402 meter : 19,5 dtk
0-60 km/jam : 5,1 dtk
0-80 km/jam : 8,1 dtk
Top Speed : 120 km/jam

Handling: **** (4 bintang)
satria-fu-4Meski mengandalkan setang jepit dan segitiga dengan desain anyar. Namun secara keseluruhan tetap tidak berpengeruh pada ergonomi pengendara. Sok depan teleskopik dan belakang monosok, membuat handling Satria FU150 ini tidak ada perbedaan dari pendahulunya. Kenyaman dan kemudahan handling tetap terasa maksimal.
Meski mengusung mesin yang cukup besar yaitu 150cc. Hanya saja pada kecepatan sangat tinggi khususnya saat menikung gejala sedikit limbung agak terasa. Tidak bisa dipungkiri, mesin 150cc umumnya dipakai motor sport bukan bebek yang secara keseluruhan bobotnya lebih ringan. Tapi di jalanan, apalagi di Jakarta yang selalu macet mau ngebut seberapa cepat? Secara keseluruhan, sasis Satria F150 sudah lebih dari cukup untuk keperluan harian. 4 bintang untuk kemudahan handling Satria FU150.
Konsumsi Bahan Bakar: **** (4 bintang)
Dengan bobot seorang tester 65 kg, Satria FU150 diajak jalan dengan kecepatan konstan 60 km/jam untuk uji pemakaian bahan bakar. Hasilnya motor dengan kode produksi NSSF150 hanya mampu menyedot 1 liter premium untuk 38 km. Boros? Ya, tapi sepadan dengan performa dan kapasitas mesin besar yang akan Anda dapatkan. Empat bintang rasanya sepadan untuk konsumsi bahan bakar Satria FU150.
Harga: **** (4 bintang)
Sudah barang tentu harga Satria FU150 ini naik. Tapi tidak terlalu jauh hanya berubah Rp 550 ribu saja menjadi Rp 18 juta. Mahal? Sedikit lebih mahal dari pesaingnya, Honda CS-1. Namun bila dibandingkan antara teknologi dan performa yang diusung keduanya, Satria tetap unggul.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Penampilan terbaru Suzuki Satria F150 sudah tidak mengejutkan lagi. Foto-foto spy shoot-nya sudah lebih dulu beredar sebelum Suzuki resmi memperkenalkannya kepada publik di Jakarta Motorcycle Show (JMS) 2008.
“Di internet sudah duluan keluar. Siapa nih yang iseng banget,” gemas Edi Darmawan, 2W marketing promotion manager, PT Indomobil Niaga International.
Meski sudah kita intip duluan, tapi siapa yang tahu kalau ternyata ada beberapa fitur-fitur baru di balik penampilan New Satria F150. “Ada beberapa fitur yang berbeda,” bisik Edi yang ditemui di tengah ramainya JMS 2008.Dari pada penasaran mari kita buka detail terbaru bebek dengan kapasitas mesin paling besar ini.
Perubahan paling jelas tentunya ada pada desain cover lampu. Desain head lamp dan covernya menjadi daya tarik utama. Suzuki sudah dari dahulu punya ciri khas selalu memberikan sentuhan moge pada motor bebek termasuk untuk Satria F150 terbaru ini. Head lamp Suzuki GSX 600R coba dimasukan ke dalam tubuh langsing Suzuki F150.
compare-satria-1
Perhatikan juga bentuk segitiga dan stang kemudi dengan finishing terbaru. Selain itu desain footspeg guard juga diubah dengan motif alumunium, seirama dengan penambahan alumunium frame cover untuk menciptakan kesan kuat. Selain itu jangan kaget bila menemukan grab bar dengan desain yang berbeda. Grab bar terbaru lebih lebar dan diklaim memudahkan kita saat hendak menggeser atau mengangkat motor.
Urusan mesin bagaimana? Masih sama seperti pertama kali diluncurkan 4 tahun yang lalu. Mesin satu silinder 150cc, mengusung mesin DOHC dengan 4 katup. Dilengkapi pula dengan oil cooler yang menjaga mesin selalu pada suhu optimal. Tenaga maksimum 16ps pada 9.500rpm dan torsi maksimum 12,7kgf-m di 8.500rpm, disalurkan dengan transmisi 6 kecepatan.
compare-satria-fu150
Perbedaan dengan versi sebelumnya terletak pada knalpot. Bukan hanya bentuknya yang trendy dengan desain hexagonal, tapi di knalpot baru ini juga dilengkapi dengan catalyst, sehingga emisi gas buang hasil pembakaran lebih ramah lingkungan dan melampaui standarisasi EURO 2 yang diterapkan pemerintah.
Lalu ada satu lagi fitur unik yang terdapat pada speedometer dengan tampilan baru Satria F150. Suzuki menyebut fitur baru ini dengan Suzuki Mode Drive Switch System (SMDS). Fitur baru ini sebagai indikator cara berkendara. Ada lampu yang akan berkedip pada rpm tertentu sebagai petunjuk waktu untuk oper gigi. Kerjanya mirip shift light pada tekometer mobil dan motor balap.
compare-satria-f150pic_satria_f150_part04_b
Asiknya kita bisa dengan mudah memilih 3 pilihan mode berkendara yang dapat diganti secara berurutan, sesuai karakter yang diinginkan pengendara.
Ketiga pilihan ini adalah normal mode, eco riding mode dan power mode (No Indication – ECO – PWR – No Indication). Pada normal mode, indikator tidak berfungsi.
Pada pilihan eco riding mode, indikator baru bekerja. Mode ini digunakan untuk berkendara ekonomis atau santai. Engine RPM Indikator akan berkedip secara otomatis untuk menginformasikan pengendara bahwa putaran mesin berada pada kondisi konsumsi bahan bakar yang ideal. Bila Engine RPM Indikator berkedip, berarti tanda untuk memindahkan posisi persneling (mengoper gigi). Engine RPM akan berkedip pada 4.500 – 5.500 rpm.
Sedang pada Power Mode, Engine RPM Indicator baru akan berkedip saat putaran mesin berada pada kondisi ideal powerful RPM dan menginstruksikan pengendara untuk segera pindah gigi agar mesin tetap powerful. Dengan power mode, lampu pada engine RPM akan berkedip pada 5.500 – 8.500. Gimana? Penasaran untuk mencoba?
Spesifikasi:
Mesin: 4-tak , DOHC, 4 katup, silinder tunggal, pendingin udara
Kapasitas: 147,3 cc
Diameter x langkah: 62 x 48,8 mm
Perbandingan kompresi: 10,2 : 1
Tenaga maks: 16 PS @9.500 rpm
Torsi maks: 1,27 kgf-m @8.500 rpm
Karburator: MIKUNI BS 26 – 187
Filter udara: Kertas
Sistem starter: Kaki & elektrik
Transmisi: 6 kecepatan, 1 ke atas, 5 ke bawah
Kopling: Multiplat, basah
Suspensi Depan: Teleskopik
Suspensi Belakang: Monoshock
Rem: Depan & Belakang Cakram








Tidak ada komentar:

Posting Komentar